Seledri (Apium graveolens) juga dikenal dengan nama daun sop,
adalah tanaman sayuran yang juga banyak dipakai sebagai tanaman obat.
Seledri dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi, dan optimal pada
ketinggian tempat 1.000 s.d. 1.200 m dpl, suhu udara 7 - 16 derajat
selcius dan pH tanah 5,5 - 6,8.
Perbanyakan seledri bisa dengan biji atau
anakan. Seledri termasuk tanaman yang mudah perawatannya. Untuk skala
rumah tangga seledri juga bisa berfungsi sebagai tanaman hias dengan
menanamnya dalam potgantung, atau pada kotak memanjang seperti talang
plastik Media tanaman yang cocok adalah campuran tanah subur, pupuk
kandang dan serbuk gergaji/sekam dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pot
gantung lebih bagus menggunakan moss atau akar eceng gondok karena
bobotnya yang ringan.
Penyemaian biji bisa dilakukan pada kotak/bedengan dengan media tanam
tanah atau moss. Taburkan biji seledri secara merata, lebih mudah bila
biji dicampur dengan pasir halus agar penyebaran merata. Jaga selalu
kelembaban media agar biji cepat berkecambah. Setelah seledri tumbuh dan
mengeluarkan 2-3 daun, sudah bisa dipisah dan ditanam pada polybag
kecil atau gelas plastik bekas air mineral, setelah tanaman cukup besar
pindahkan lagi ke pot yang lebih besar atau di tanam pada talang
plastik.
Pemeliharaan tanaman seledri pada skala rumah tangga tidaklah sulit,
yang penting selalu jaga kelembaban media tanam, terutama di musim
panas, hama dan penyakit jarang ditemukan. Pemupukan cukup dengan menyemprotkan pupuk daun seperti Gandasil D seminggu sekali.
Panen dapat dilakukan seminggu sekali dengan memetik daun yang sudah
cukup besar. Untuk mempercepat daunnya tumbuh besar, buang setiap keluar
anakan pada tanaman seledri, sehingga pertumbuhan daunnya maksimal.
Membiarkan tumbuh anakan akan mengurangi pertumbuhan besar daun, tetapi
hal ini bisa dilakukan apabila kita ingin memperbanyak tanaman seledri
tersebut lewat anakan, pisahkan anakan yang sudah cukup banyak
perakarannya.
Sumber
0 Response to "Cara Budidaya Seledri"
Post a Comment